AYORIAU.CO, SIAK - Dosen Program Studi (Prodi) Magister (S2) Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Riau melakukan bimbingan dan pendampingan pengemasan produk gula merah nira sawit, di Kampung Maredan Barat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak.
Tujuan dari bimbingan tersebut guna untuk meningkatkan nilai jual produk gula merah nira di kampung tersebut.
Diketahui, kegiatan bimbingan dan pengemasan ini akan di agendakan selama 6 kali petemuan, yang mana saat ini sudah berlangsung 4 kali pertemuan, yaitu tanggal 27-28 Juli, tanggal 24-25 Agustus dan akan dilanjutkan lagi pada tanggal 28-29 September 2024 mendatang.
Dr. Daeng Ayub. M.Pd, selaku Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kampung Maredan Barat menjelaskan, bahwa Kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis Deskriptif.
"Bimbingan teknis ini dilaksanakan dengan menggunakan lima tahapan yakni tahap persiapan, rancangan program, sosialisasi, monitoring, dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, studi kasus dan curah pendapat, serta bimbingan dalam bentuk pendampingan secara langsung," tegas Daeng.
Lebih lanjut, Tim pengabdian kepada masyarakat dari Program Studi Magister Administrasi Pendidikan tersebut terdiri dari lima orang dosen dan empat orang mahasiswa.
Tim dosen tediri dari Dr. Daeng Ayub, M.Pd sebagai ketua, dengan anggota masing-masing Dr. Arza Aobonotika, S.S, M.Si, Dr. M. Jaya Adi Putra, S.Si, M.Pd, Viony Syadfitra, M.Pd, dan Wilasari Arien, M.Pd. Sedangkan mahasiswa S2 Administrasi Pendidikan yaitu Miki Rahmat, S.Pd dan Rasifral, S.Pd, serta mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Masyarakat yaitu Radhika dan Katarina Selviani.
Masing-masing anggota Tim mempunyai dan tugas dan perannya masing. Demikian diungkapkan Dr. M. Jaya Adi Putra, M.Pd sebagai penaggungjawab materi bimbingan pengemasan produk gula merah.
Pihak Kampung Maredan Barat, sebagaimana dijelaskan Dr. Arza Aobonotika, S.S, M.Si sangat menyambut baik kegiatan bimbingan dan pendampingan pengemasan produk gula merah nira sawit, untuk meningkatkan nilai jual produknya.
Sebab, selama ini produk gula merah Nira Sawit hanya diusahakan oleh dua Rumah Tangga saja, dengan jumlah pekerja utama 9 orang.
Sambutan baik pemerintahan kampung sebagaimana ditegaskan Al Jupri, S.Sos Penghulu Kampung Maredan Barat, bahwa dengan bimbingan dan pendampingan pengemasan produk tersebut, warga masyarakat yang mempunyai usaha gula merah nira sawit sangat terbantu dalam upaya pemasaran produk mereka, yang tampil dalam bentuk semakin rapi dan menarik. Tampilan yang menarik tersebut akan membuat konsumen akan semakin antusias membeli, pungkas Al Jupri bersemangat.
Bersama, Kepala Kampung Al Jupri, S.Sos, Dr. Daeng Ayub, M.Pd menyampaikan juga bahwa tahap persiapan dilakukan dengan mengidentifikasi keefektifan program dan sarana yang sudah ada. Tahap rancangan program merupakan tahap merancang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama pengabdian; tahap sosialisasi mengajak masyarakat untuk mengikuti program yang dilaksanakan, pemberian materi serta diskusi antara tim pengabdian dengan masyarakat; monitoring merupakan tahap memfasilitasi masyarakat dalam pendampingan dengan materi dan monitoring; dan evaluasi merupakan tahap penilaian capaian kinerja tim.
Sementara itu, warga pemilik usaha gula merah nira sawit yaitu Anto dan Susanto berserta anggota pekerjanya sangat berterimakasih atas bimbingan dan pendampingan pengemasan tersebut.
"Kami selama ini hanya menjual hasil produk dalam bentuk tradisional, yaitu dicetak dengan bambu dalam bentuk bulat dan setelah kering dijual ke pasar dan pemesan dengan harga per kg 18 Ribu Rupiah," sebutnya.
Dijelaskan Susanto, bahwa peminat gula merah nira sawit ini cukup banyak, tidak hanya di Perawang saja tetapi sampai dikirim ke luar kota. Tetapi karena kekuarangan tenaga kerja, dan pemahaman masyarakat terhadap usaha gula merah nira sawit ini belum begitu baik, karena itu hanya dua rumah tangga ini saja yang tetap berlanjut dan berkembang.
"Sebelumnya sempat ada satu keluarga lagi yang ikut buat usaha ini, tetapi hanya bertahan selam 5 bulan saja," ujar Anto.
Hasil kegiatan pengabdian ini sebagaimana disampaikan Vioni Syafitra dan Wilasari, dinilai telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta.
Hal ini dapat dilihat dari ketercapaian peningkatan pengetahuan dan pemahaman dalam promosi gula merah nira sawit sebesar 87,2% setelah kegiatan pengabdian dibandingkan dengan pengetahuan dan pemahaman awal peserta yang hanya sebesar 59,6%.
Setiap konsep materi yang diberikan mengalami peningkatan secara signifikan dalam memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada para anggota usaha gula merah nira sawit untuk mengembangkan usahanya dan pada tujuan akhirnya akan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat desa, khususnya dalam pengembangan ekonomi masyarakat desa dan keluarga, tegas Vio dan Wila secara serentak.
Kemasan atau packaging dijelaskan Viony Syadfitra, M.Pd, dan Wilasari Arien, M.Pd merupakan salah satu ujung tombak penjualan suatu produk yang berhadapan langsung dengan konsumen.
Pada awalnya packaging hanya berfungsi sebagai wadah atau bungkus yang berfungsi untuk melindungi atau menutupi atau untuk memudahkan suatu produk dibawa, tetapi seiring perkembangan zaman, packaging dituntut untuk mampu menumbuhkan ketertarikan konsumen untuk membeli.
Dalam perancangan packaging tidak hanya sekedar asal merancang saja, tetapi dituntut adanya ide-ide atau kreativias yang mampu menuangkan keunggulan sebuah merk atau produk sehingga tampilan desain mampu “menjual” dan harus menarik serta enak dipandang untuk menarik hati konsumen.
Adanya pengemasan atau packaging yang baik hendaknya dapat menjadi media komunikasi/promosi yang mendongkrak penjualan, karena packaging pada saat ini mengalami pergeseran fungsi yang awalnya hanya melindungi sebuah produk, kini berfungsi sebagai identifikasi sebuah merk jualan, tegas Al Jupri, S.Sos, selaku kepala Kampung Maredan Barat.
Sementara itu, Dr. Daeng Ayub, M.Pd. yang didamping Miki Rahmat, S.Pd mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan menegaskan pula bahwa perkembangan packaging dan pemberian label menjadikan bagian ujung tombak dari promosi suatu produk yang akhirnya berfungsi meningkatkan nilai jual suatu produk, termasuk produk gula merah dari nira sawit ini.
"Produk olahan makanan dan minuman yang diproduksi oleh para pelaku usaha rumah tangga sangat beraneka ragam yang mana memerlukan perhatian dalam hal pengemasannya. Pengetahuan tentang standarisasi kemasan produk, variasi bentuk kemasan yang menarik dan sesuai dengan fungsinya masih belum dipahami oleh pemilik usaha," ujar Daeng bersemangat sambil menutup pembicaraan dengan awak media ini.