Mahasiswa Unri Kibarkan Bendera Merah Putih Dalam Perut Bumi di Rokan Hulu

Selasa, 17 Agustus 2021

 

ROKAN HULU, AYORIAU.CO- Komando Mahasiswa Pecinta Alam (Kommapala) Winnetou Fakultas Teknik Universitas Riau (Unri) mengibarkan bendera Merah Putih di dalam perut bumi atau gua di kawasan Kars Cipang Kiri Hulu, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

Adapun pengibaran sang Merah Putih ini dalam rangka memeringati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-76 yang jatuh pada 17 Agustus 2021.

Kegiatan ekspedisi pengibaran bendera Merah Putih yang dilakukan KOM-WIN Unri ini digelar selama beberapa hari, 14 s/d 17 Agustus, dan merupakan rangkaian Ekspedisi Gua Riau (EGR) KOM-WIN.

Tim ekspedisi terdiri dari delapan orang, beranggotakan Dani NPW.172/KOM-WIN/’19 sebagai ketua pelaksana, Deva NPW.168/KOM-WIN/’19 sebagai ketua Kommapala Winnetou, Jekno NPW.146/KOM-WIN/’14 sebagai Pembina upacara.

Kemudian Rilo NPW.175/KOM-WIN/’19 sebagai tim pengibar bendera, Jamoy NPW.163/KOM-WIN/’17 sebagai tim pengibar bendera, Abby NPW.177/KOM-WIN/’19 sebagai tim pengibar bendera, We NPW.161/KOM-WIN/’17 sebagai dirigen, dan Adi NPW.148/KOM-WIN/’15.

Gua yang dituju yaitu Gua Teluk Embun yang terletak di Dusun Lubuk Ulek Desa Cipang Kiri Hulu. Jarak tempuh dari pemukiman ke lokasi memakan waktu dua jam, dengan berjalan kaki.

Sesampainya di mulut Gua Teluk Embun, tim berdoa sejenak dan langsung mengeksplore gua tersebut.

Gua ini sangat luas dan indah, terdapat chamber (ruangan) yang besar, dan ornamen-ornamennya yang menakjubkan seperti tirai (pilar) gua, flowstone, gourdam, slatagtit, dan cave pearl yang memanjakan mata.

Perjalanan dari Pekanbaru menuju ke desa memakan waktu tujuh sampai delapan jam, dengan menggunakan sepeda motor.

Begitu tiba di desa, tim berjumpa pemuda dan kepala desa untuk perizinan, dan langsung menuju titik camp, yaitu di depan mulut Gua Kelambu Kuning.

Siang hari setelah selesai mendirikan camp, tim membagi tugas untuk yang tinggal dicamp dan yang ke Gua Teluk Embun.

Tim EGR berharap, penelusuran Gua tidak berhenti sampai saat ini. ‘’Semoga ada kesempatan main ataupun berkunjung lagi ke desa yang begitu ramah penduduknya, dan begitu kaya alamnya,’’ pungkas Dani.