Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Memperkokoh Jatidiri Bangsa

Kamis, 30 September 2021

Penulis, Syahrul Anwar

AYORIAU.CO- Pengaruh negatif globalisasi telah mengikis nilai-nilai Pancasila yang berkedudukan sebagai pandangan hidup, dasar negara dan ideologi bangsa. Hal ini berimplikasi terhadap terjadinya fenomena dekadensi moral. 

Hal ini mengisyaratkan bahwa perlunya aktualisasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu melalui penguatan pendidikan karakter diyakini dapat mengaktulisasikan kembali nilai-nilai Pancasila. 

Fenomena dekadensi moral tersebut menjadi masalah serius yang harus segera ditangani secara masif dan berkelanjutan. Perkembangan zaman dan globalisasi diberbagai bidang kehidupan telah memberikan dampak positif dan negatif yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Proses globalisasi diberbagai bidang kehidupan telah menciptatakan generasi gadget, yaitu istilah yang dipakai untuk menandai munculnya generasi milenial. Istilah gadget hakikatnya dimaknai sebagai peralatan, namun dalam konteks generasi gadget yang dimaksudkan adalah generasi yang kehidupan sehari-harinya selalu bersinggungan dengan peralatan teknologi informasi (high-technology). 

Peralatan high technology tersebut seolah-olah telah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Modernisasi globalisasi telah membawa perubahan sosial dan budaya yang sangat cepat dan telah menyentuh perubahan sistem nilai, sehingga mempengaruhi masalah sosial-budaya. Kompleksitas masalah sosial semakin kuat ke arah situasi turbulansi. 

Perubahan sosial budaya yang diakibatkan oleh revolusi dari globalisasi tersebut telah membawa masyarakat untuk dapat menghadapi perubahan tersebut sebagai bagian dari warga dunia. 

Menyikapi perubahan tersebut, penguatan pendidikan karakter menjadi salah satu upaya progresif dalam mempertahankan dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila agar tidak terkikis dan kehilangan jati diri bangsa. 

Pendidikan karakter dibangun berdasarkan tiga hal penting, yaitu aspek pengetahuan, perasaan dan perilaku moral, bahwa makna pendidikan karakter sebagai pendidikan yang menitikberatkan pada pembentukan kepribadian melalui moral knowing, moral feeling, dan moral behavior yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, dan kerja keras.

Aktualisasi nilai-nilai Pancasila bagi generasi milenial sangat penting dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan karena generasi milenial menjadi subjek yang paling rentan terhadap pengaruh negatif dari berbagai paham ideologi. 

Selain itu generasi milenial sudah sangat akrab dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, oleh karena itu diperlukan suatu fi ltrasi bagi generasi milenial agar dapat menyikapi secara bijaksana pengaruh dari globalisasi dengan berbagai paham ideologi yang menyertainya, salah satunya melalui penguatan pendidikan karakter dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila. 

Sebagai bagian dari masyarakat dunia, warga negara Indonesia harus ditanamkan dan memiliki karakteristik nilai-nilai Pancasila, sebab warga negara adalah cerminan karakteristik suatu negara dan memberikan kekhasan yang dapat membedakan karakteristik masyarakat Indonesia dengan masyarakat dunia lainnya. 

Dalam hal ini proses penguatan pendidikan karakter tersebut memiliki peran sentral dalam pembentukan karakter peserta didik. 

Pendidikan menjadi salah satu pondasi yang harus dibangun dengan baik dalam proses pembangunan negara. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut dibentuklah pendidikan karakter untuk mendukung terselenggaranya pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu pelaksanaan pendidikan disetiap jenjang harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan pendidikan. 

Amanah Undang-Undang tersebut salah satunya dilaksanakan melalui penyelenggaraan pendidikan karakter dalam setiap ranah mata pelajaran disetiap jenjang persekolahan. 

Pendidikan karakter dapat menjadi salah satu jawaban dan solusi dari permasalahan-permasalahan bangsa dari serangkaian masalah moralitas dan karakter warga negara yang semakin tidak terkendali dan berada di luar tata nilai serta norma Pancasila. 

Permasalahan-permasalahan tersebut memunculkan sebuah komitmen bersama dari semua pihak bahwa penyelenggaraan penguatan pendidikan karakter harus secara masif digerakkan sebagai upaya penanaman nilai-nilai karakter terhadap peserta didik dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila baik dalam ruang lingkup sekolah, keluarga maupun masyarakat. 

Dalam lingkungan pendidikan sebagai sebuah lembaga terdapat tiga hal penting yang dapat dioptimalkan agar mampu memberikan kontribusi nyata bagi penguatan karakter peserta didik, yaitu pertama melalui proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), kedua proses pembiasaan dalam kegiatan sehari-hari pada lingkungan tersebut, dan yang terakhir ialah dalam proses kegiatan ekstrakulikuler. 

Indonesia merupakan negara yang berideologi Pancasila, maka dalam konsep pengembangan PPK harus dijiwai oleh nilai-nilai luhur Pancasila yang merupakan jati diri bangsa. Melalui penguatan pendidikan karakter, nilai-nilai luhur Pancasila dapat teraktualisasikan dalam pembentukan karakter peserta didik dalam upaya membangun manusia Indonesia yang Pancasilais yang mencirikan karakter jatidiri bangsa.