Diduga Berasal Dari PLTU Tembilahan, Warga Sekitar Keluhkan Jerebu Hitam

Foto Jerebu Hitam Tebal di Atap Rumah Warga

AYORIAU.CO, TEMBILAHAN - Warga Kelurahan Sungai Perak, Kecamatan Tembilahan, mengeluh karena setiap hari menghirup jerebu yang diduga berasal dari pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tembilahan. 

Kondisi ini menurut warga sudah berlangsung cukup lama. Namun tak ada tanggapan dari pihak terkait, termasuk dari pihak PLTU itu sendiri. Padahal jika dibiarkan efeknya bisa berakibat fatal bagi kesehatan.  , 

Dikutip dari Riaupos.co, bahwa asap hitam pekat keluar dari cerobong pembakaran milik PLTU di Parit 23 Tembilahan, semburannya berubah-berubah, tergantung arah angin bertiup. 

Ketua RW 07 Parit Cinta Kasih, Kelurahan Sungai Perak, Lanain, mengatakan mayoritas warga disana mengkonsumsi air hujan. Namun setelah aktivitas PLTU, warga menjadi kesulitan.

"Kalau ditampung air hujan itu dalam sebulan, ketebalan debunya bisa mencapai satu jari,"kata Lanain, (9/4/2023). 

Keluhan serupa juga disampaikan Imam Mesjid Jami' Al Mukarrabin Ust Rafi'i. Dia menjelaskan jerebu semakin kuat dirasakan apabila tiupan angin merarah ke permukiman masyarakat Sungai Perak. 

"Kalau lantai Masjid tidak disapu maka debu hitamnya sangat kelihatan. Telapak kaki yang kita injakan saja ikut hitam," keluhnya. 

Menanggapi hal itu Ketua Komisi III DPRD Indragiri Hilir (Inhil) Iwan Taruna, meminta masyarakat membuat pengaduan resmi agar mereka bisa menindak lanjuti dan mencarikan solusinya.

"Biar kita bisa panggil pihak PLTU untuk masalah ini," jawab Iwan, yang merupakan Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Inhil itu.

Sementara itu manajer PLTU Tembilahan Wahyono, saat dikonfirmasi wartawan, terkait keluhan warga Sungai Perak, Tembilahan belum merespon. Setelah dihubungi melalui telepon selularnya dan dikirimi pesan singkat elektronik WhatsApp, yang bersangkutan belum memberikan penjelasan resmi.


[Ikuti Ayoriau.co Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar