"Kami dari pihak kecamatan sangat mendukung kegiatan positif seperti ini. Edukasi tentang gizi seimbang harus dimulai sejak dini, dan sekolah adalah tempat strategis untuk menanamkan kebiasaan tersebut," ujarnya kepada awak media, Selasa (05/25).

Sementara Hj. Katerina Susanti dalam sambutannya menjelaskan, pentingnya mengkonsumsi makanan beraneka ragam untuk saling melengkapi kekurangan zat gizi pada jenis makanan tertentu dengan keunggulan masing-masing.

“Misalnya, ketika tubuh kekurangan energi diperlukan karbohidrat sebagai sumber tenaga yang terdapat pada jagung, ubi dll. Untuk mengganti sel yang rusak diperlukan protein yang ditemukan pada tempe, ikan, telur dan sejenisnya. Nah untuk mencegah penyakit, tubuh kita membutuhkan vitamin dan mineral yang terkandung dalam buah dan sayur, jadi semuanya harus lengkap agar terpenuhi kebutuhan tubuh kita” jelas Katerina Susanti Herman.

Meski baik untuk tubuh, namun masyarakat masih belum memahami pentingnya makanan  beragam dan bergizi, hal ini menjadi tantangan bagi Pemkab Inhil dan stakeholders.

“Masyarakat masih mengira makanan beragam dan bergizi itu mahal, padahalkan tidak. Contohnya untuk karbohidrat non beras, ada sagu, sukun, ubi kayu, talas, jagung dan lain-lain, yang ini semua tersedia di Indragiri Hilir, begitupula sayur, buah dan ikan-ikan Alhamdulillah beragaram tersedia di daerah kita,” Ketua TP. PKK menambahkan.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Katerina Susanti Herman mengharap dukungan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, sekolah dan swasta  guna menyukseskan program B2SA Goes to School ini.