Diresmikan PJ Bupati Inhil, Fasilitas Produksi Biomassa PT BEST Mulai Beroperasi


TEMBILAHAN - Fasilitas produksi biomassa milik PT Bakti Energi Sejahtera (Best) yang dibangun di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau resmi beroperasi sejak Kamis, 11 Juli 2024.

Fasilitas produksi biomassa dengan kapasitas 40-50 ton perhari tersebut diresmikan oleh PJ Bupati Inhil yang diwakili oleh Kepala Dinas Perkebunan, Sutarna.

PT Best yang diwakili Komisaris Utama, Djoko Rahardjo Abumanan mengatakan 100 persen dari hasil produksi biomassa akan diperuntukan sebagai bahan bakar pengganti batu bara atau co firing di PLTU Tembilahan.

Djoko menambahkan pembangunan fasilitas produksi biomassa di Kota Tembilahan dengan pertimbangan Kabupaten Inhil memiliki kawasan perkebunan yang luas sehingga banyak kayu-kayu limbah hasil perkebunan yang dapat digunakan sebagai bahan baku biomassa.

“Maka dengan adanya fasilitas ini kayu-kayu limbah atau kayu sebetan atau kayu rencek tersebut bisa kita tingkatkan nilai ekonominya menjadi bahan baku biomassa yang memiliki nilai manfaat dan nilai ekonomi lebih tinggi,” ujar Djoko.

Djoko menegaskan pasokan bahan baku biomassa milik PT Best tidak menggunakan kayu-kayu hasil tebangan langsung hutan, sehingga kegiatan tersebut sama sekali tidak terkait dengan deforestasi atau penggundulan hutan.

Dengan beroperasinya fasilitas
produksi biomassa milik PT Best, lanjut Djoko akan memberikan dampak tumbuhnya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Kabupaten Inhil.

“Semoga hadirnya kegiatan operasional fasiltas produksi biomassa di lokasi ini menjadi berkah bagi masyarakat di
Indragiri Hilir dan sekaligus menjadi bagian penting dalam mewujudkan
program nasional cofiring di PT PLN (Persero) khusunya di PLN Nusantara
Power Unit Pembangkit PLTU Tembilahan,” kata Djoko.

Sementara itu PJ Bupati Inhil Herman yang diwakili Kepala Dinas Perkebunan Sutarna mengatakan Pemerintah Daerah sangat menyambut baik hadirnya PT Best membangun fasilitas produksi biomassa di Tembilahan.

"Co-firing ini dilakukan tidak sekadar mengurangi emisi, akan tetapi juga dapat memberdayakan masyarakat dan membangun ekonomi kerakyatan. Untuk itu kami mengajak masyarakat terlibat aktif membuat bahan baku co-firing, mulai dari penanaman tanaman biomassa," ujar Sutarna.


[Ikuti Ayoriau.co Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar