Dari Desa Terpencil Teluk Kiambang, Anak Guru Madrasah Raih Gelar Profesor
Warga Temukan Mayat Mengapung di Perairan Kateman, Ini Kata Polisi
Indragiri Hilir 60 Tahun: Meriah di Panggung, Luruh di Pelosok
AYORIAU.CO, TEMBILAHAN - Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, resmi memperingati hari jadinya yang ke-60 tahun pada Sabtu (14/6/2025). Di tengah euforia perayaan, Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Wartawan Online (PW-IWO) Provinsi Riau, Muridi Susandi, menyampaikan pesan yang sarat makna dan kritik sosial.
Dalam pernyataannya, Muridi menyoroti sejumlah persoalan mendasar yang masih membayangi kehidupan masyarakat Inhil meski daerah tersebut telah memasuki usia enam dekade.
“Enam dekade usia bukanlah waktu yang sebentar. Tapi biarlah aku titipkan beberapa hal yang masih tercecer di balik gegap gempita perayaanmu,” ujarnya.
Muridi menyoroti masih tingginya angka anak putus sekolah akibat keterbatasan ekonomi, terutama di wilayah pedesaan. Ia menyebutkan, banyak anak-anak yang terpaksa berhenti belajar karena biaya pendidikan, termasuk kebutuhan seragam dan perlengkapan sekolah, yang tidak sebanding dengan penghasilan orang tua mereka.
“Titip nasib anak-anak yang terpaksa berhenti sekolah, karena seragam lebih mahal dari harapan,” kata Muridi.
Tak hanya itu, ia juga menyinggung persoalan klasik yang belum terselesaikan, yakni keterpurukan harga kelapa, komoditas andalan petani di Inhil. Muridi mengatakan, para petani masih terus berjuang menghadapi fluktuasi harga yang tidak menentu, tanpa jaminan perlindungan dari negara.
“Titip jerit petani kelapa yang saban musim panen hanya bisa memanen kecewa,” tambahnya.
Lebih jauh, ia turut mengangkat isu kesehatan dan kemiskinan. Masih banyak masyarakat yang kesulitan mengakses layanan kesehatan karena terbentur biaya dan minimnya fasilitas di daerah terpencil.
“Titip derita orang miskin yang sakit, tapi tak cukup kaya untuk dirawat,” ucap Muridi dengan nada prihatin.
Menurutnya, di usia yang ke-60 ini, seharusnya Indragiri Hilir tak hanya berbangga dengan seremonial dan perayaan. Ia berharap para pemangku kebijakan mampu membuka mata dan telinga terhadap realitas masyarakat yang masih jauh dari kata sejahtera.
“Titip kegelisahan mereka yang hidup di negeri sendiri, tapi merasa seperti tamu yang tak diundang. Karena meriah tak selalu berarti sejahtera,” tuturnya.
Di akhir pesannya, Muridi berharap agar ulang tahun Inhil ke-60 ini menjadi momentum introspeksi dan peningkatan keberpihakan terhadap rakyat kecil.
“Dirgahayu, tanah kelahiran. Semoga bukan hanya umur yang bertambah, tapi juga nurani dan keberpihakan,” pungkasnya.
Perayaan HUT ke-60 Kabupaten Indragiri Hilir digelar dengan berbagai kegiatan seremonial, namun suara-suara kritis seperti yang disampaikan Ketua PW-IWO Riau ini menjadi pengingat bahwa pembangunan yang sejati adalah pembangunan yang menyentuh kebutuhan dasar rakyat.

Berita Lainnya
Jelang Tahun Baru Imlek Polres Inhil Sterilisasi Vihara
KTNA Inhil dan DPC PERADI SAI Indragiri Raya Teken MoU Penyuluhan dan Sosialisasi Hukum
Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Polres Inhil Lakukan Patroli Blue Light
Pemda Inhil dan HIPMI Sinergi Penguatan Kemitraan Perusahaan Besar dan UMKM
PLN Icon Plus Sumbagteng Rutin Tingkatkan Layanan Internet di Jalan Raya Perawang
Permudah Perpanjangan SIM, Polres Inhil Gelar Layanan Keliling
Wartawan Menulis Tanpa Data Dinilai Peyebar Berita Hoax
Kunjungi Proyek Pembangunan TL 150 kV GI Malifut - GI Tobelo, EVP MKJ PLN Tegaskan Komitmen PLN untuk Memperkuat Infrastruktur Kelistrikan di Maluku Utara
Camat Tembilahan Hulu Sambut 57 Mahasiswa KKN UIN Suska Riau
PLN Icon Plus Dukung Program Riau Hijau, Hadirkan Kendaraan Listrik dan SPKLU
Hari Anak Nasional 2024, Srikandi PLN Icon Plus Sumbagteng Beri Bantuan SDN 162 Rumbai
Hadiri Talk Show KNPI dan KPU, Bupati HM Wardan Beri Apresiasi