Trending
›
Dari Desa Terpencil Teluk Kiambang, Anak Guru Madrasah Raih Gelar Profesor
Dibaca : 1381 Kali
Warga Temukan Mayat Mengapung di Perairan Kateman, Ini Kata Polisi
Dibaca : 535 Kali
Ini Hasil Penyelesaian Konflik Harimau Bonita dengan Manusia
Pertemuan dengan masyarakat
Pelangiran (ARC), - Penyelesaian konflik harimau dengan warga Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Rabu, (14/3/2018), telah menyepakati usulan Kapolres Inhil AKBP. Christian Rony, S.I.K., M.H., untuk membentuk Tim Terpadu yang terdiri dari Personel Polri, TNI, Pemda (BPBD), BBKSDA dan masyarakat tempatan.
Keputusan itu diambil dalam sebuah pertemuan yang dipimpin oleh PJS Bupati Inhil H. Rudyanto, SH., M.Si.
Dihadiri oleh Kapolres Inhil AKBP Christian Rony, S.I.K., M.H., Kasdim 0314/Inhil Mayor Inf. Suratno, Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Manejer SSL PT. THIP Sahri Abdullah, forkompimcam Pelangiran dan masyarakat Sinar Danau Dusun Simpang Kanan Desa Tanjung Simpang yang dipimpin Kepala Desanya, Abu Nawas.
Pertemuan tersebut sengaja dirancang, untuk mencari solusi terkait konflik yang terjadi, antara warga Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang dengan hewan buas Harimau.
Konflik tersebut telah menyebabkan jatuh korban manusia.
Dengan rincian 1 orang luka kena cakar harimau dan 2 orang meninggal dunia.
Menurut Kepala Dusun (Kadus) Simpang Kanan, Arief, kondisi psikologis warga, sangat terganggu dan ketakutan, kalau khawatir, ada lagi serangan binatang buas itu.
Sehingga menurutnya, tidak bisa bekerja untuk memenuhi kehidupannya sehari - hari.
Harimau tersebut, masih terlihat di wilayah mereka.
Sebelumnya, Pjs Bupati Inhil mengatakan bahwa pertemuan ini adalah untuk mencari solusi terbaik
Dimana manusia bisa kembali beraktifitas dan hewan yang termasuk dalam kondisi kritis tersebut bisa diselamatkan dan dievakuasi.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BBKSDA, mengatakan perilaku harimau tersebut sudah diamati BKSD bersama WWF, sejak tahun 2017.
Kegiatan observasi yang didukung penuh oleh Polres Inhil dan pihak terkaik.
Termasuk mengamati perilaku khusus hewan yang diduga menjadi tersangka, dan dinamai Bonita.
Perilaku Bonita sudah menyimpang, berbeda dengan perilaku harimau pada umumnya.
Pelaksanan observasi dan evakuasi itu, saat ini sudah masuk pada tahap ketiga.
Tahap pertama hanya dengan box trap dan umpan.
Tahap kedua umpan sudah ditambah dengan obat bius yang dipasang pada umpan.
Kedua tahap ini belum memberikan hasil yang signifikan.
Sedangkan pada tahap ketiga, tim dilengkapi dengan peluru tajam untuk melumpuhkan.
Untuk itu, Kepala BBKSDA minta bantuan sniper dari Polri dan TNI, untuk melakukan penembakan.
Diakhir pertemuan, disepakati bahwa Posko Siaga itu, yang dilengkapi dengan penembak jitu, akan langsung bekerja.
"Semoga dengan opsi ini, konflik manusia dengan harimau di Sinar Danau Dusun Simpang Kanan Desa Tanjung Simpang, bisa teratasi," tutup Kapolres Inhil.(ded)

Berita Lainnya
Ketua DPRD Inhil Buka Sunatan Massal di Desa Tuasan, Kakek Suardi Ucapkan Terimakasih
Pj Bupati Inhil Lantik Pj Kades Simpang Tiga Daratan Dan Resmikan Keanggotaan BPD
Bupati Wardan Bahas Kemiskinan di Inhil Bersama Ketua LPPMP Universitas Riau
Ketua DPRD Inhil Siang di Utara, Malam di Selatan Demi Penuhi Undangan Masyarakat
Pimpin Rapat Evaluasi, Bupati HM Wardan Sebut Pembangunan Harus Tetap Jalan
Ketua PMI Inhil Akui Sangat Prihatin dengan Keluarga yang Tertimpa Kebakaran
Kunjungi Desa Harapan Makmur, Pj Bupati Inhil Juga Ambil Sumpah Jabatan 3 Pj Kades Kecamatan GAS
Bupati Inhil Tinjau Kondisi Memprihatinkan SDN 011 Desa Sungai Ambat, Enok
Musrenbang RKPD 2019, Pj Bupati Inhil Minta Inisiatif OPD Cari Sumber Dana Lain Jalankan Program
HM Wardan Resmi Dilantik Sebagai Ketua HKTI Riau oleh Moeldoko
Cipkon Jelang Natal dan Tahun Baru, Polsek Kemuning Gelar Tatap Muka Bersama Pengurus Rumah Ibadah
Selaku Kamabicab, Bupati Pimpin Apel Gelar Senja Kwarcab 04.02 Gerakan Pramuka Kabupaten Inhil