Ungkap Peredaran Narkoba, Seorang Pemuda di Inhil Diamankan Polisi
Undangan Terbuka: Milad ke-58 dan Reuni Akbar Alumni SMAN 1 Tembilahan
Kapolda Riau Luncurkan Green Satkamling
Kasus Stunting di Kecamatan Gas Tiga Tahun Terakhir Konsisten Menurun

AYORIAU.CO, INHIL - Berdasarkan hasil analisis data pengukuran stunting yang dipublikasikan oleh UPT Puskesmas Teluk Pinang dan UPT Puskesmas Sungai Iliran, terdapat penurunan signifikan jumlah balita stunting di Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) selama tiga tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa jumlah balita stunting menurun dari 17 orang pada tahun 2022, menjadi 13 orang pada tahun 2023, dan mencapai 10 orang pada tahun 2024.
Stunting, yang diartikan sebagai gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, menjadi perhatian serius pemerintah. Menurut Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, stunting diukur dengan tinggi badan anak yang berada di bawah standar yang ditetapkan oleh WHO. Dalam konteks ini, upaya percepatan pencegahan stunting di Kabupaten Indragiri Hilir menunjukkan hasil positif, meskipun masih diperlukan kerja sama yang lebih kuat antara semua pemangku kebijakan.
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Iliran, Desa Harapan Makmur menjadi lokasi fokus intervensi stunting. Meskipun jumlah balita stunting di desa ini tetap stagnan dengan 1 orang sejak tahun 2022, intervensi yang dilakukan termasuk rujukan ke dokter spesialis anak telah dilaksanakan. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi bakteri pada balita tersebut, yang mengakibatkan keterlambatan dalam peningkatan berat badan dan tinggi badan.
Pemerintah daerah Kabupaten Inhil telah melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan gizi selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), termasuk pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada ibu hamil dan remaja putri, pendampingan dalam pemberian MP-ASI, dan pelatihan tentang makanan pendamping. Namun, terdapat beberapa faktor yang masih menjadi kendala, seperti akses terhadap air bersih dan sanitasi yang memadai.
Beberapa determinan yang mempengaruhi status gizi balita stunting di Kecamatan Gaung Anak Serka meliputi kurangnya akses air bersih, perilaku hidup bersih, dan pengetahuan orang tua mengenai gizi. Rata-rata keluarga balita stunting di daerah tersebut masih menghadapi kesulitan dalam hal fasilitas sanitasi, serta pemahaman tentang pentingnya gizi yang seimbang.
Pemerintah kecamatan mengharapkan dukungan lebih lanjut dari berbagai sektor untuk menangani dan mencegah peningkatan kasus stunting di wilayah ini. Kerjasama aktif dari pemerintah desa dan partisipasi masyarakat diharapkan dapat mempercepat penanganan masalah stunting dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak di Kecamatan Gaung Anak Serka. (Adv)
Berita Lainnya
HM Wardan Berikan Apresiasi Pada Lomba Mewarnai Tingkat Paud yang Ditaja Diskominfo Inhil
Dinas Kesehatan Inhil Sampaikan Faktor Genetik dalam Risiko Sakit Jantung
Kartika Sari Erisman di Kukuhkan Menjadi Pj Ketua Pembina Posyandu Inhil
Pemkab Inhil Sabet Penghargaan Dari Kemendagri Terkait Aset dan LHI
Wakil Bupati Inhil Hadiri Peresmian Kantor Polsek Batang Tuaka
Pj Bupati Indragiri Hilir Tanggapi Pandangan Fraksi DPRD dalam Rapat Paripurna APBD 2025
Ketua TP-PKK Inhil Katerina Susanti, Gelar Rapat Perdana, Bahas Sinergi Program Kerja 2025
Bupati HM WARDAN Sebut Pemulihan Kesehatan Dan Ekonomi Masih Jadi Prioritas
Ketua TP PKK Inhil Hj.Zulaikhah Wardan Terima Piagam Penghargaan Adhi Bhakti Utama
HM Wardan Buka Pelatihan Tata Kelola Bumdes.
Dinkes INHIL: Pola Hidup Sehat Sebagai Langkah Strategis Dalam Mencegah Stunting di Inhil
Wabup Inhil Yuliantini Pimpin Apel Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-29