Jelang Putusan PHPU, Polres dan Kodim 0314 Inhil Patroli
Polres Inhil Serahkan Bantuan ke Keluarga Korban Laka Laut
Polres Inhil Press Release Dugaan Pelaku Begal di Tembilahan Hulu
Seharian Berjibaku, Akhirnya Korban Tabrakan Speedboat Ditemukan
Sedang Mandi Remaja di Inhil Diterkam Buaya
Viral, Ratusan Manusia Bugil di Hamparan Gurun Berdiri Didekat Laut Mati, Ini Alasannya!
INTERNASIONAL, AYORIAU.CO- Belum lama ini ramai-ramai orang bertelanjang dan hanya mengenakan cat putih di seluruh tubuh melintasi hamparan gurun di dekat Laut Mati, danau yang membujur antara Israel, Palestina, dan Yordania, Minggu 17 Oktober 2021 lalu.
Jumlahnya tak tanggung-tanggung, dilaporkan bahkan mencapai ratusan orang, baik pria maupun wanita.
Fenomena ini ternyata bagian dari proyek fotografi terbaru seniman asal Amerika Serikat (AS), Spencer Tunick (54). Pemotretan ini dilakukan untuk menyoroti fenomena perubahan iklim (climate change) yang terjadi di dunia.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Tunick menggarap proyek untuk menggambarkan Laut Mati yang terus menyusut melalui subjek telanjang. Dengan proyek ini, dia mengunjungi Israel sebagai tamu Kementerian Pariwisata.
Ide ini muncul setelah tepi Laut Mati surut sekitar satu meter setahun terakhir. Bahkan, lokasi pemotretannya di dekat Laut Mati lima tahun lalu menjadi surut dan hanya meninggalkan pasir berkerak, sehingga memperlihatkan lubang pembuangan yang menganga.
Seperti diketahui, perubahan iklim menjadi ancaman nyata di dunia selain pandemi Covid-19. Fenomena ini tidak hanya berimbas pada lingkungan hidup, tetapi juga pada perekonomian.
Para ilmuwan pun telah meneliti bagaimana emisi karbon, yang menjadi salah satu alasan terjadinya perubahan iklim, mempengaruhi dunia pada 2021.
Ini tidak hanya terjadi di Timur Tengah, tetapi juga menghantui Eropa, AS dan Asia. Badai dan hujan lebih parah terjadi dari biasanya dan memakan korban nyawa muncul karena persoalan lingkungan.
Dalam penelitian terbaru dari AS, jika tidak ada perubahan, maka 95% permukaan laut Bumi menjadi tak layak huni pada tahun 2100. Meningkatnya tingkat CO2 (karbon dioksida) di atmosfer, setidaknya dalam tiga juta tahun, membuat kemungkinan suhu permukaan laut menjadi kurang bersahabat dengan spesies yang hidup di sana, seperti dikutip dari Nature World News.
Laut yang lebih panas, lebih asam, dan memiliki lebih sedikit mineral yang dibutuhkan bagi kehidupan laut untuk berkembang menjadikannya tidak layanan huni bagi makhluk laut. Menurut peneliti Katie Lotterhos dari Pusat Ilmu Kelautan Universitas Northeastern, perubahan komposisi lautan diakibatkan polusi karbon kemungkinan akan mempengaruhi semua spesies permukaan.
Sementara dari sisi ekonomi, analisis terbaru McKinsey menyatakan potensi kerugian akibat krisis iklim bisa mencapai US$ 4,7 triliun atau sekitar Rp 66.188 triliun (asumsi Rp 14.000/US$).
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI juga memperkirakan kerugian ekonomi akibat dampak perubahan iklim bisa mencapai Rp 115 triliun pada 2024.
Sektor keuangan saat ini telah mendeteksi peningkatan risiko terhadap banjir besar, topan, dan kemarau. Di tingkat global, investasi Environmental, Social and Corporate Governance (ESG) telah mengalami gelombang pertumbuhan di balik pandemi dan memiliki fokus baru pada keberlanjutan.
Di Asia Tenggara, model bisnis yang mengutamakan keberlanjutan, penilaian risiko iklim, dan investasi ESG masih terbilang baru. Namun dampak dari perubahan iklim sudah terasa.
Berita Lainnya
PT SRL Berikan Bantuan Rp 300 Juta Kepada Tiga Desa di Inhil
Terima Audiensi KPU, Kapolri Komitmen Amankan Seluruh Tahapan Pemilu 2024
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE.
Mahasiswa Unri Kibarkan Bendera Merah Putih Dalam Perut Bumi di Rokan Hulu
Jaksa Agung ST Burhanuddin Meminta SMSI Kawal Kinerja Jaksa
Daftar Negara Terkaya di Dunia Tahun 2021, Indonesia Nomor Berapa?
Bantah Aliran Dana BUMN ke Acara Relawan, Erick Thohir: Kalo Ada Saya Tangkap Direksinya
Kapolri Tekankan Terus Awasi Implementasi Kebijakan Larangan Ekspor Minyak Goreng
Kisah Bocah 8 Tahun Viral di Medsos, Sebelum Wafat Sempat Wasiat Begini ke Ibunya
Dikukuhkan Warga Kehormatan Kostrad, Kapolri: TNI-Polri Terus Bersinergi Jaga Wibawa Negara dan Rakyat Indonesia
Kisah Seorang Pria di Pekanbaru Sukses Ekspor Minyak Jelantah Hingga ke Eropa
Terima Penghargaan PBB, Briptu Renita Rismayanti: Terima Kasih Pak Kapolri