Warga Inhil Meninggal Akibat Disambar Buaya, Ini Pesan dan Keterangan Polisi


AYORIAU.CO, INHIL - Malang tak dapat terhindar, seorang pria di Desa Tekulai, Kecamatan Tanah merah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), meninggal dunia akibat disambar Buaya, Sabtu (21/01/23).

Diketahui, korban DN (40) yang kesehariannya berprofesi sebagai petani ini disambar hewan predator air tersebut ketika sedang menggesek kayu di tepi sungai yang kebetulan tidak jauh dari rumahnya.

Kapolres Inhil AKBP Norhayat SIK, melaluai Kapolsek Tanah Merah AKP Saukani saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"ya, benar ada, kejadiannya sekira pukul 11.30 Wib," tuturnya.

Peristiwa tersebut bermula ujar AKP Saukani, ketika korban sedang menggesek kayu di tepi sungai yang berjarak sekitar kurang lebih 50 meter dari rumahnya. saat itu anak korban mendengar suara teriakan ayahnya minta tolong.

"kemudian anak korban memanggil ibunya untuk mencari ayahnya, saat dicari ayahnya sudah tidak ada, atas hal itu kemudian mereka  meminta pertolongan warga guna membantu pencarian," terangnya.

Sekira pukul 17.45 Wib, ketika warga sedang melakukan pencarian korban lanjut AKP Saukani, ada seseorang yang melintas di perairan tersebut dan menelpon warga bahwa ia melihat jasad korban posisinya tengah berada di dalam mulut buaya.

"warga datang ke lokasi tersebut kemudian warga melihat buaya dan melemparkan tombak kearah buaya, buaya tersebut menghilang, tidak lama kemudian warga menemukan korban sedang mengapung diperairan," tambahnya.

Lebih lanjut, pada jasad korban diangkat dan kemudian dilakukan Visum awal oleh petugas Medis Pustu Tekulai Hulu, Puskesmas Tanah Merah, terdapat luka pada lengan kanan sepanjang 1 cm dengan kedalaman 5 mm, dan luka pada lengan kiri  sepanjang 1 cm dengan kedalaman 5 mm.

"Korban meninggal dunia, saat ini jasad korban sudah dibawa kerumah duka, dan insyaallah besok dikebumikan," ujar AKP Saukani.

Terakhir, mantan Paur Humas Polres Inhil itu menghimbau kepada masyarakat yang aktifitasnya kerap di sungai agar tetap terus meningkatkan kewaspadaan, sebab bahaya bisa kapan saja datangnya dan tanpa kenal waktu.

"untuk warga agar tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi yang sering beraktifitas di sungai, pabila dijumpai kemunculan satwa liar agar warga tidak bertindak melukai/membunuh satwa liar yang dilindungi karena tindakan tersebut justru sangat berisiko dan berbahaya bagi keselamatan warga, ada baiknya dilaporkan kepada perangkat Desa atau pihak yang berwajib," tutupnya.***


[Ikuti Ayoriau.co Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar