Trending
›
Jelang Putusan PHPU, Polres dan Kodim 0314 Inhil Patroli
Dibaca : 244 Kali
Polres Inhil Serahkan Bantuan ke Keluarga Korban Laka Laut
Dibaca : 337 Kali
Polres Inhil Press Release Dugaan Pelaku Begal di Tembilahan Hulu
Dibaca : 1366 Kali
Seharian Berjibaku, Akhirnya Korban Tabrakan Speedboat Ditemukan
Dibaca : 7933 Kali
Sedang Mandi Remaja di Inhil Diterkam Buaya
Dibaca : 2579 Kali
Ketua DPC HNSI Inhil Tinjau Potensi Siput Laut Sebagai Komoditas Ekspor
Tembilahan (ARC) - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Inhil, H Said Syarifuddin meninjau potensi siput laut sebagai komoditas ekspor di Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah, Kamis (17/1/2018).
Menurut Ketua DPC HNSI, H Said Syarifuddin, siput laut merupakan komoditas ekspor yang sangat menjanjikan. Potensi siput laut yang cukup besar, diyakini mampu mendorong kesejahteraan masyarakat nelayan Kecamatan Tanah Merah menjadi lebih baik di tengah kondisi perekonomian yang sulit saat ini.
"HNSI bersama pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir akan mendukung serta mendorong potensi komoditi ekspor baru dibidang hasil laut perikanan tersebut sehingga perekonomian masyarakat nelayan dapat meningkat," pungkas H Said Syarifuddin yang juga adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Inhil.
Untuk diketahui, siput laut atau yang biasa disebut masyarakat Inhil dengan nama Cincinot, memiliki nama ilmiah Buccinum Undatum yang berasal dari keluarga Buccinidae dari kelas Gastropoda dan dapat dikonsumsi sebagai makanan oleh masyarakat.
Sementara itu, Yusuf Aziz selaku pelaku usaha siput laut yang juga merupakan Ketua Ranting HNSI Kecamatan Tanah Merah mengatakan, munculnya ide memulai bisnis siput laut berawal dari kondisi perekonomian masyarakat yang terlihat sedang terpuruk. Salah satu penyebabnya adalah karena harga kelapa yang murah.
"Saat itu, Saya lihat masyarakat memungut siput laut dan memandang aktifitas masyarakat itu berpotensi untuk dijadikan bisnis baru. Saya mencoba menjembatani para nelayan melakukan ekspor ke Malaysia," pungkas Yusuf Aziz.
Nover, salah seorang nelayan yang tengah menjual siput laut hasil tangkapannya mengatakan, pendapatan hasil tangkap Siput Laut tergantung dari kondisi pasang surut air laut.
"Bulan November dan Desember merupakan puncak dari berlimpahnya hasil tangkap siput laut. Dengan hasil tangkap bisa mencapai 100 kilogram dengan harga 11 ribu per kilonya jika diantar ke pengepul, hasil bersih pendapatan perorang berkisar antara 80-100 ribu," paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPC HNSI Inhil, H Said Syarifuddin beserta rombongan berkesempatan melihat hasil tangkap perikanan yang merupakan kekayaan kelautan yang ada di Kabupaten Inhil, khususnya perairan Kecamatan Tanah Merah, seperti ketam dan beberapa jenis ikan.(adv/Diskominfops Inhil/ded)
Berita Lainnya
Pererat Silaturahmi, KONI Inhil Gelar Buka Puasa Bersama
Usai Libur Panjang Pergantian Tahun, Bupati Inhil Sidak SMPN 1 Tembilahan
Tinjau Kegiatan Padat Karya di Tembilahan Kota, Kadisnakertrans Riau Lepas Bibit Ikan Nila
Melalui Pembangunan Infrastruktur, Wardan - SU Berniat Merevitalisasi Kelurahan Sapat
Seorang Anak 7 Tahun Menjadi Korban Lakalantas
Meski Status Kabupaten, Dani Minta Pemprov Riau Bantu Kebijakan Khusus Soal Jembatan Reteh
Bupati Inhil tinjau pengerjaan jalan Sungai Ara - Kilometer Delapan
PT GIN Peduli Masyarakat, Tiga Kades Wilayah Konsesi Berikan Apresiasi
Bupati Inhil bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 Inhil Tinjau Lokasi Untuk Rumah Sakit Khusus Karantina
Ketua DPRD Inhil Sidak Gudang Minyak Goreng, Begini Tanggapannya
Bupati Angkat Bicara Soal Pabrik Sabut Kelapa di Luar Inhil
Hadiri Malam Keakraban Media Gathering, Bupati Inhil Ajak Wartawan Bangun Daerah Lewat PemberitaanÂ