Terkait Pilpres, Wanton Ungkapkan Pandangan dan Sosok Prabowo Subianto


AYORIAU.CO - Wanton, tokoh yang memiliki pengalaman sebagai aktivis, advokad dan calon legislatif dari partai Gerindra, dapil 2 Rumbai barat, Rumbai dan Rumbai Timur dengan nomor urut 7, mengungkapkan pandangan yang mendalam mengenai Sosok Prabowo Subianto yang maju sebagai Calon Presiden dengan Nomor urut 02 pada pemilu Februari 2024 mendatang.

Kepada media, dikutip dari Saturealita.com, Wanton menuturkan bahwa Anis Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto adalah tokoh-tokoh yang telah membuktikan eksistensinya. Anis Baswedan pernah memimpin ibu kota negara, Ganjar Pranowo menjadi Gubernur Jawa Tengah, dan Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Namun, yang menjadi fokus pada saat  wawancara itu, ialah pandangannya terhadap sosok Prabowo Subianto. Ia mencermati bahwa Prabowo, yang dahulu menjadi rival Jokowi, menunjukkan jiwa kebangsaannya dengan menerima ajakan Jokowi untuk bergabung dalam kabinet setelah kekalahan dalam pemilu 2019.

"Menurut saya, bergabungnya Prabowo kedalam kabinet rivalnya Jokowi, ini mencerminkan sikap yang dapat menjadi contoh, di mana Prabowo mampu menempatkan diri dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi", ungkapnya.

Dalam konteks perjalanan politik Prabowo, Wanton juga menyoroti keterlibatan Prabowo dalam beberapa pencalonan presiden. Prabowo, yang pernah mencalonkan diri sebagai wakil presiden dan dua kali sebagai presiden, tidak pernah memenangkan kontestasi tersebut. Meskipun demikian, Wanton menilai bahwa hal ini menunjukkan keseriusan Prabowo terhadap perjalanan politik dan keinginannya untuk berkontribusi bagi bangsa.

"Pandangan saya terhadap aspek kepribadian Prabowo, adalah sebagai sosok yang pintar, jenius, dan tulus. Meskipun beliau memiliki sifat tempramen. Ya itu hal yang wajar, mengingat latar belakang Prabowo sebagai seorang tentara dan militer yang memang dididik harus tegas dan keras. Karena rakyat membutuhkan pemimpin yang tegas dan tidak mencla – mencle", Tambahnya. 

Selain konteks perjalanan, dari sisi finansial Prabowo pun juga tak luput dibahas dalam wawancara tersebut. Wanton menyatakan keyakinannya bahwa Prabowo sudah sangat cukup secara materi. Dengan melihat komitmen dan kontribusi Prabowo, terutama setelah masa kepemimpinan Jokowi, Wanton melihat bahwa Prabowo memiliki kemampuan untuk mempertajam dan melanjutkan keberhasilan yang telah dicapai sebelumnya.

Sebagai seorang aktivis ’98, Wanton juga menyentuh isu sensitif terkait tragedi penculikan pada tahun 1998 yang selalu muncul setiap kali Prabowo mencalonkan diri sebagai capres. Dalam hal ini, Wanton menganggap Prabowo sebagai sosok yang tulus dan ikhlas, seringkali menjadi korban fitnah.

Ketika ditanya mengenai hasil survei yang mengunggulkan pasangan Prabowo-Gibran, Wanton meyakini bahwa hasilnya tidak jauh dari keinginan masyarakat yang sangat menginginkan Prabowo sebagai pemimpin. Terkait pro dan kontra terhadap Gibran sebagai wakil presiden, Wanton menjelaskan,

"Saya menilai hal tersebut sebagai hitung-hitungan politik yang cukup matang, tanpa keterkaitan dengan kekuasaan. Dalam politik itu hal biasa, politik itu adalah kompromi, bukan kehendak satu orang, tapi kompromi untuk mencapai konsensus bersama, mewujudkan kepentingan bersama yakni kepentingan bangsa", imbuhnya.

Selanjutnya, program Prabowo dan Gibran turut menjadi fokus wawancara. Wanton menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk melanjutkan program-program prestisius Jokowi, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) dan hilirisasi. Menurut Wanton, hal ini akan berdampak positif pada peningkatan ekonomi, pembukaan lapangan pekerjaan, dan pembangunan nasional.

Dalam konteks kemenangan di wilayah Pekanbaru, sebagai calon legislatif dari partai Gerindra di daerah tersebut, Wanton menyampaikan “ Saya terkejut melihat dukungan kuat dari masyarakat Pekanbaru terhadap Prabowo-Gibran. Sungguh diluar ekspektasi, setelah saya langsung turun ke masyarakat, antusias masyarakat sangat luar biasa menitipkan harapan kepada pak Prabowo sebagai presiden”.

Wanton juga menyoroti peran kaum milenial dalam pemilu ini, menganggap mereka sebagai market yang strategis bagi ketiga paslon. Baginya, semangat dan inspirasi yang ditunjukkan oleh Prabowo sebagai tokoh bangsa sangat menginspirasi anak-anak muda Indonesia.

"Kita memilih pemimpin bangsa, bukan memilih pemimpin agama atau satu kaum suku. Beliau adalah pemimpin yang bisa mengayomi semua perbedaan di republik ini dan pak Prabowo sangat memahami peran ulama dan kiyai dalam kontribusi berdirinya republik ini, serta mencintai keberagaman yang ada". Jelas Wanton terhadap isu agama yang sering diarahkan kepada paslon 02 Prabowo – Gibran.

Disesei akhir, Wanton menutup wawancara dengan memberikan pandangan positif terhadap peran Prabowo dalam politik internasional, "Menurut saya pak Prabowo itu adalah sebagai tokoh bangsa yang lihai. Harapan saya Prabowo dapat membawa bangsa ini lebih maju, sebagaimana harapan yang pernah disampaikan pak Prabowo sebagai “Macan Asia”. Dengan sosok negarawan, beliau tentu bisa melihat nanti siapa yang pantas masuk dalam kabinetnya. Boleh jadi nanti pak Mahfud bisa masuk, pak Anis Baswedan bisa masuk, Cak Imin bisa masuk dan pak Ganjar bisa masuk. Karena ini sudah dicontohkan oleh pak Jokowi dengan pak Prabowo. Mereka inikan putra – putra terbaik bangsa, bukan tidak mungkin mereka ini bisa dirangkul oleh pak Prabowo".

Dalam mengakhiri wawancara, Wanton menyampaikan harapannya agar pemilu pada tanggal 14 Februari berjalan lancar, aman, damai, dan adil. Ia mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pesta demokrasi ini dan memantau segala kemungkinan kecurangan. Harapannya adalah agar bangsa ini dapat menemukan pemimpin yang tepat, yang benar-benar memahami dan mencintai negara ini. Agar kelak Indonesia semakin jauh lebih baik seperti yang kita harapkan.


[Ikuti Ayoriau.co Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar