Ungkap Peredaran Narkoba, Seorang Pemuda di Inhil Diamankan Polisi
Undangan Terbuka: Milad ke-58 dan Reuni Akbar Alumni SMAN 1 Tembilahan
Kapolda Riau Luncurkan Green Satkamling
Dinkes Inhil Gelar Kikc Off ILP Evaluasi Intervensi Spesifik dan Publik Stunting

AYORIAU.CO, INHIL - Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Dinkes Inhil) menggelar Kick Off Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) Evaluasi Intervensi Spesifik dan Publikasi Stunting, di aula salah satu hotel, Jalan Baharuddin Jusuf, Rabu (25/9/24).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil, Rahmi Indrasuri dalam sambutannya mengatakan, bahwa Kemenkes RI saat ini tengah melakukan Transformasi Sistem Kesehatan yang berfokus pada Layanan Kesehatan Primer di setiap unit pelayanan kesehatan dasar, guna mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat melalui Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP).
Hal ini, kata Rahmi, diharapkan dapat menjawab permasalahan yang dialami oleh masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan primer, termasuk percepatan penurunan prevalensi stunting. Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, menunjukkan adanya Penurunan prevalensi Stunting di Kabupaten Inhil bahkan di tingkat Nasional penurunannya hanya 0,1%, di Provinsi Riau 3,4%, dan di Kabupaten Inhil pada tahun 2021 (SGGI) 28,4% terjadi kenaikan sebesar 0,1% pada tahun 2022 yaitu 28,5% dan di tahun 2023 telah terjadi penurunan sebanyak 9,7% yaitu 18,8%.
“Sehingga wakil presiden selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Nasional membuat kebijakan untuk melaksanakan kegiatan intervensi serentak.
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) berfokus pada siklus hidup (ibu, balita, remaja, usia dewasa dan lansia) sebagai platform integrasi layanan kesehatan, sebagai fokus penguatan promosi dan pencegahan, mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun,” ungkapnya.
Selaras dengan itu, Rahmi menyebut, bahwa pelaksanaan kegiatan Intervensi Pencegahan Stunting juga berkoordinasi dengan melibatkan semua Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, sampai Kelurahan/Desa untuk mencegah lahirnya anak Stunting baru melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi dan intervensi bagi seluruh ibu hamil, balita dan calon pengantin secara berkelanjutan yang dilaksanakan pada bulan Juni 2024.
“Peran puskesmas sebagai penanggung jawab masalah kesehatan di wilayah kerjanya, akan semakin kuat dengan aktifnya PWS di tingkat desa/kelurahan oleh petugas kesehatan bersama kader. Selain itu, puskesmas dan posyandu memiliki peran penting dalam ILP yang komprehensif dan terpadu, melalui berbagai layanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan valiatif sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat serta dapat mendeteksi dini permasalahan gizi, memberikan edukasi pencegahan Stunting kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke Posyandu,” imbuhnya. (Adv)
Berita Lainnya
Wabup Inhil Hadiri Penanaman Jagung Serentak Dukung Swasembada Pangan 2025
Kadis PMD Inhil Sebut Pilkades Serentak Digelar 12 Oktober
Wakili Bupati Wardan, Asisten 1 Tantawi Jauhari Buka Pelatihan SIA BUMDESA
Dinkes Inhil Ajak Kenali Persiapan Kesehatan Jelang Pernikahan
Bupati Pimpin Rapat Upaya Pencegahan Covid 19
Bupati Inhil HM WARDAN Pimpin Upacara Hari Pendidikan Nasional 2023
Tutup Turnamen Sepak Bola, Wabup H.Syamsuddin Uti Serahkan Piala Kepada ATT FC
Bupati Pimpin Rapat Upaya Pencegahan Covid 19
Bupati Inhil HM. Wardan Hadiri Sertijab Kepala BPK Perwakilan Provinsi Riau
Milad Ke-55, Pemkab Inhil dan PMI Gelar Donor Darah Bagi ASN dan Non ASN
Wabup Inhil Lepas Pawai Ta'ruf dan Resmikan Bazar MTQ di Keritang
Desa dan Kelurahan se-Inhil Rapat PPRG Tahun 2021