Dari Desa Terpencil Teluk Kiambang, Anak Guru Madrasah Raih Gelar Profesor
Warga Temukan Mayat Mengapung di Perairan Kateman, Ini Kata Polisi
Desa Intan Mulya Jaya-Pelangiran Mencatat 0 Kasus Stunting Tahun 2024
AYORIAU.CO, INHIL - Upaya pencegahan stunting di Desa Intan Mulya Jaya, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), menunjukkan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting di desa ini mengalami penurunan signifikan dari 5 kasus pada tahun 2022 menjadi 3 kasus pada tahun 2023, dan mencapai 0 kasus pada tahun 2024.
Penurunan prevalensi ini mencerminkan efektivitas program intervensi yang telah dilaksanakan oleh pemerintah setempat. Upaya percepatan pencegahan stunting yang berfokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan.
Program-program seperti sosialisasi ASI eksklusif, pendidikan gizi untuk ibu hamil, pendampingan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) untuk balita, dan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja putri telah memberikan dampak positif dalam menekan angka stunting di wilayah ini.
Namun, meskipun prevalensi stunting di Desa Intan Mulya Jaya telah berhasil ditekan hingga nol, Pemerintah Kecamatan Pelangiran bersama Puskesmas Pelangiran menegaskan perlunya upaya yang lebih kuat dan komprehensif agar pencapaian ini bisa berkelanjutan.
Konvergensi program yang melibatkan berbagai sektor dan partisipasi aktif masyarakat diharapkan dapat terus ditingkatkan untuk memastikan bahwa stunting tidak kembali muncul di masa mendatang.
Sejumlah faktor determinan masih menjadi perhatian utama dalam penanganan stunting di wilayah ini, seperti akses air bersih, ketersediaan jamban, perilaku pemberian ASI eksklusif, serta kebiasaan merokok di rumah tangga.
Tantangan lainnya adalah kurangnya motivasi remaja putri dalam mengonsumsi TTD secara teratur meskipun sudah mendapatkannya. Kondisi ini memerlukan pendekatan yang lebih intensif untuk mengubah perilaku dan kebiasaan masyarakat.
Dalam rangka mendukung penurunan stunting, inovasi seperti PENCETIN (Pelangiran Cegah Stunting) yang dikembangkan oleh Puskesmas Pelangiran terus berjalan. Program ini bertujuan memberikan penanganan dan intervensi terintegrasi bagi kelompok berisiko, termasuk remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, bayi, dan anak usia bawah dua tahun (baduta). Kelompok ini sangat penting untuk mendapat perhatian, terutama karena kesehatan remaja putri akan memengaruhi kualitas generasi yang akan datang.
Dinas Kesehatan Inhil melalui Puskesmas Pelangiran berharap agar dukungan lintas sektor dapat semakin kuat. Kolaborasi antara pemerintah desa/kelurahan, masyarakat, serta dunia usaha menjadi elemen penting dalam upaya pencegahan stunting yang berkelanjutan. Dengan sinergi ini, diharapkan angka stunting di seluruh kecamatan, termasuk desa-desa lainnya, dapat terus menurun dan menghasilkan generasi yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting. (Adv)

Berita Lainnya
Wabup Inhil Lepas Pawai Ta'ruf dan Resmikan Bazar MTQ di Keritang
1 Bayi di Inhil Meninggal di Makamkan Standar Covid
UPT Puskesmas Pelangiran Laksanakan Gerakan Aksi Bergizi di Sekolah
Dua Periode Bupati Wardan Konsisten Kembangkan Sektor Perkebunan Kelapa, Buka Arus Investasi dan Tekan Inflasi
Paripurna ke-10, Pemkab Inhil Sampaikan Pandangan Akhir Hasil Pansus RANPERDA No.13 TH 2016 dan Pengantar Ranperda Pertanggung Jawaban APBD TH 2023
Wujudkan PAUD Berkualitas, Pemkab Inhil Laksanakan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Bagi Guru PAUD Se Kabupaten Indragiri Hilir
Didampingi Kadiskes Inhil, Ketua Pembina Posyandu Inhil Hadiri Pemberian Makanan Berbasis Pangan Lokal
Bupati Hm Wardan Buka Pelatihan Guru Rumah Tahfiz
Bupati HM WARDAN Kukuhkan Pengurus Kerukunan Keluarga Inhil (KKIH) Jakarta Periode 2023-2026
Ciptakan Desa Bebas Pungli, Pemkab Inhil Gelar Sosialisasi Bersama Satgas Pungli Provinsi
Bupati Indragiri Hilir,H. Herman, Hadiri Rapat Paripurna Ke-9 Masa Persidangan 2 Tahun 2025
Jelang Lebaran, Bupati HM Wardan Ajak Semua Elemen Masyarakat Untuk Saling Menjaga Ketertiban Dan Keamanan