Dosen Prodi Pendidikan Masyarakat Lakukan Pembinaan Taman Desa Ramah Anak


AYORIAU.CO, KAMPAR - Tim pengabdian kepada masyarakat Program Studi Pendidikan Masyarakat atau Pendidikan Luar Sekolah FKIP Universitas Riau (UNRI), melakukan kegiatan Pembinaan Taman Desa Ramah Anak di di Balai Desa, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu (07/09) Minggu (08/09) tersebut, tim  yang di ketuai Dr. Daeng Ayub Natauna, M.Pd, bersama empat orang anggota serta mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Masyarakat, memeberikan bimbingan dan pendampingan kepada warga masyarakat khususnya pengelola taman desa agar mereka dapat melakukan pelayanan taman desa yang Ramah Anak. 

Kegiatan tersebut berfokus pada pemberdayaan pengelola. Diantaranya agar taman desa memberikan kenyamanan terhadap anak-anak yang berkunjung serta bermain di taman desa. 

Dalam kegiatan tersebut pula sejalan dengan diadakannya perlombaan mewarnai bagi peserta didik taman kanak-kanak yang ada di desa Sibuak. 

Kegiatan perlombaan tersebut dibimbing oleh Mahasiswa Pendidikan Masyarakat yang sedang melakukan kegiatan Pengenalan Lapangan Pendidikan Masyarakat di Desa tersebut yang diketuai oleh Irfan Hasriza dengan 9 orang mahasiswa lainnya, dengan tujuan untuk mendekatkan diri anak-anak dengan taman desa yang sekaligus memperkenalkan pelayanan ramah anak kepada pengelola taman desa.

Kepala Taman Kanak-kanak Desa Sibuak Titi Zainab, pada kesempatan tersebut menganatakan sangat apresiasi terhadap kegiatan perlombaan yang diadakan tersebut, bahkan sangat berharap kegiatan untuk anak-anak sebaiknya rutin dilakukan di taman desa tersebut. 

Kepada media, Dr. Daeng Ayub Natuna, M.Pd menyampaikan bahwa "taman desa ramah anak merupakan gagasan yang muncul dari desa layak anak dan sekolah ramah anak," ungkapnya

Lebih lanjut disampaikannya, bahwa pembinaan taman desa merupakan unsur penting yang menjadi pelengkap kepada sebuah lingkungan  kediaman masyarakat. Pembinaan Taman Desa Ramah Anak di Desa Sibuak merupakan solusi terhadap hasil refleksi yang telah dilakukan, berdasarkan hasil identifikasi masalah di Desa Sibuak Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. 

"Melalui pembinaan ini masyarakat diharapkan memahami bahwa taman desa tidak hanya dikunjungi oleh kelompok siswa usia sekolah saja tetapi dapat dikunjungi oleh semua kalangan dari berbagai kelompok masyarakat. Selain itu, taman diharapkan tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Sibuak saja tetapi juga oleh masyarakat dari desa sekitarnya, sebagai tempat rekreasi dan bermain bagi anak-anak," ucap Daeng.


Dihadapan Peserta, Muhammad Jais dan Masyitha Ramadhani, M.Pd, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini diantaranya:

1) Merumuskan pembinaan taman desa ramah anak agar dapat dikelola dan berfungsi secara maksimal; 

(2) Melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan taman desa ramah anak; 

(3) Dapat mengoptimalkan fungsi taman Desa ramah anak agar pembinaan dapat dilakukan;

 (4) Menyusun strategi mengoptimalkan fungsi taman desa ramah anak, sehingga berdampak positif pada masyarakat di Desa Sibuak tersebut. 

Kepala Desa Sibuak Zulkarnain Damanik, yang didamping Doni Saputra, selaku sekretaris Desa dan Dedy Ketua karang taruna Desa menyampaikan bahwa taman desa sibuak sudah menjadi tempat rekreasi bagi warga masyarakt Desa. Bahkan, pada hari sabtu serta minggu digunakan sebagai kegiatan senam bagi masyarakat. 


"Warga masyarakat mulai dari anak-anak, pemuda dan warga dewasa ramai menikmati aktivitas di taman desa. Bahkan pada malam minggu selalu diadakan kegiatan, seperti pemutaran film hiburan untuk anak-anak," pungkasnya.

Zulkarnain, pembinaan dan pengelolaan taman desa ramah anak merupakan gagasan yang penting untuk menyelamatkan masa depan anak-anak sebagai generasi masa depan.

"Taman desa yang ramah anak, dapat menjauhkan anak-anak dari kejahatan, anak dapat merasa aman dan tenteram berada di taman desa," tegas Dr. M.Jaya Adi Putra, S.Si., M.Pd, salah seorang anggota tim pengabdian.

Lebih lanjut ditegaskannya, bahwa taman bermain di lingkungan desa yang disediakan pihak pemerintahan desa bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mendukung aktivitas bermain anak.

"Taman yang merupakan bagian dari ruang terbuka publik, memberikan area hijau serta kondisi lingkungan yang mampu mententramkan hati pengunjungnya. Seperti yang diketahui, ruang terbuka merupakan ruang yang direncanakan karena kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama di udara terbuka. Secara teoritis yang dimaksud dengan ruang terbuka adalah ruang yang berfungsi sebagai wadah untuk kehidupan manusia, baik secara individu maupun berkelompok, serta wadah makhluk lainnya untuk hidup dan berkembang secara berkelanjutan," pungkasnya.

Perlu diketahui, Kegiatan pengabdian ini melibatkan mitra, yaitu Dr. Lilis Karwati, Dra, M.Pd ketua jurusan pendidikan masyarakat Universitas Siliwangi Jawa Barat. 

Melalui Zoom, Lilis menyampikan bahwa, kemajuan teknologi dan kejahatan terhadap anak yang semakin meningkat, orang tua mulai mengurangi aktivitas anak di luar rumah. Berdasarkan alasan tindakan kejahatan dan keamanan menjadi pertimbangan krusial yang mempengaruhi orang tua untuk mengurangi aktivitas anak-anaknya di luar rumah.

"Taman Desa yang ramah anak merupakan aspek penting untuk menjawab perkembangan  dan keselamatan anak sebagai generasi bangsa masa depan. Taman merupakan fasilitas publik yang terkait erat dengan lingkungan yang asri dan sehat, dimana pengunjung mengharapkan dapat menikmati udara segar dan merasa lebih santai di taman. Faktor kesehatan seperti kebersihan udara dan larangan merokok lanjutnya, menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam perancangan taman bermain ramah anak. Prinsip selanjutnya yang harus diperhatikan adalah bagaimana taman dapat menarik pengguna dari kalangan usia dan latar belakang yang lebih beragam," ujar Lilis bersemangat.


Kehadiran peserta pada kegiatan tersebut diantaranya perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuda karang taruna, ibu-ibu, serta anak-anak telah memberi semangat pula pada tim. 

Masyarakat yang diwakili sekretaris karang taruna, Nanda Nova, sangat berharap kegiatan ini tidak sebatas penyampaian materi dalam bentuk penyuluhan saja, tetapi sebaiknya dilanjutkan dalam bentuk bimbingan, pendampingan serta pembinaan yang berkelanjutan. 


Berkenaan dengan itu, Dr. Daeng Ayub Natuna, M.Pd selakukketua tim pengabdian dari Program Studi Pendidikan Masyarakat berjanji akan merancang kegiatan pendampingan, untuk menata Taman desa Sibuak agar benar-benar ramah anak dan layak bagi anak-anak.

"Taman harus cukup nyaman agar pengguna dapat menikmati aktivitas dengan cukup lama di dalamnya. Kenyamanan tersebut dapat dicapai dengan lingkungan yang asri dan teduh serta kecukupan fasilitas. Desain taman yang mengutamakan keamanan dan keselamatan di taman menjadi prioritas terutama bagi orang tua dengan anak-anak yang lebih muda, sementara bagi anak yang lebih dewasa tidak lagi diperlukan desain khusus seperti pagar maupun penggunaan material yang lembut," ujar Daeng mengakhiri perbincangan.


[Ikuti Ayoriau.co Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar