Gasak Motor Sedang Terparkir, Pria di Inhil Diringkus Polisi
Bongkar Peredaran Pupuk Palsu, Polda Riau Ringkus 2 Orang Tersangka
Puncak HPN 2023 di Inhil, Kapolda Riau Upayakan Hadir
Gotong Royong Buat Bubur Asyura Jadi Tradisi Masyarakat Janggus

INDRAGIRI HILIR, AYORIAU.CO Masyarakat Lorong Janggus, Kelurahan Teluk Pinang, Kecamatan Gaung Anak Serka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau masih melestarikan tradisi membuat dan berbagi bubur asyura pada 10 Muharam atau sering disebut Hari Asyura.
"Bubur asyura ini selalu ditunggu masyarakat. Meski tidak diumumkan, masyarakat sudah tahu dan pasti datang saat pembagian bubur asyura," kata Omong salah seorang masyarakat Lorong Janggus.
Tradisi memperingati Hari Asyura merujuk pada sejarah Islam. Banyak kejadian pada 10 Muharam, di antaranya hari penciptaan alam semesta, hari saat Nabi Nuh diselamatkan dari banjir bandang, hari saat Nabi Musa melintasi Laut Merah terbelah ketika dikejar tentara Fir`aun.
Hari Asyura juga saat Nabi Ibrahim selamat dari pembakaran oleh Raja Namrud, hari saat Nabi Yunus ke luar dari perut ikan dan kejadian penting lainnya.
Memasak bubur asyura sama seperti masak bubur biasanya. Hanya, bahan yang dicampur dalam membuat bubur asyura, biasanya dilengkapkan 41 jenis bahan dan rempah-rempah seperti sayur dan kacang-kacangan ditambah daging dan telur.
Dana membuat bubur asyura merupakan sumbangan dari para dermawan. Setelah masak, bubur asyura dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Sebagian disisakan untuk buka puasa bersama di masjid bagi warga yang melaksanakan puasa sunah di Hari Asyura.
Kamis pagi, pembuatan bubur asyura dilaksanakan di depan rumah Alwi (Ujang Wi) sebanyak 6 kawah (Kuali Besar).
Pembuatan bubur asyura menjadi momen yang menjadi perhatian. Bapak-bapak dan Ibu-ibu, bergotong royong memasak bubur menggunakan kawah atau kuali besar.
"Kita baca doa selamat dulu, dan setelah bubur masak semua baru kita bagi-bagikan ke warga," kata Alwi.
Ipeng, salah seorang warga lorong Janggus berharap tradisi ini tetap dilestarikan. Terlepas dari beragam pendapat tentang awal mula tradisi ini, dia menilai pembuatan dan pembagian bubur asyura memberikan banyak manfaat positif.
"Ini menjadi momen mempererat silaturahim dan kebersamaan. Masyarakat yang mendapatkan bubur juga senang karena bisa menikmati bubur dengan rasa khas dan hanya dibuat saat Hari Asyura," pungkasnya.
Berita Lainnya
PJ Bupati Inhil Rudyanto Buka Secara Resmi Kegiatan FLS2N SMA se-Inhil
Bupati Kabupaten Inhil, HM Wardan menyambut baik gelaran Festival Kuliner 2019
Kapolres Inhil : Menerima Informasi Jangan Langsung dishare, Lakukan Croscek Dulu
11 Bulan Irjen Moh Iqbal Jabat Polda Riau, 800 Kg Narkoba Jenis Sabu Berhasil Disita
Sambut Hari Bhayangkara ke-76, Polres Inhil Gelar Gotong Royong di Asrama Polisi parit 10.
Ketua PMI Inhil Akui Sangat Prihatin dengan Keluarga yang Tertimpa Kebakaran
Lewat Tabligh Akbar, ACT Riau Adakan Aksi Nyata Kebangkitan Umat untuk Negri Syam
Achmad Mulyadi SKM MSi Terima Mandat DPP LMB
Pemkab Inhil Telah MKenandatangani RPJMD
Diterima Dandim 0314 Inhil, Sambu Group Hibahkan Renovasi Kantor Koramil 06/Kateman
Peringati HUT ke-76 Bhayangkara, KSKP Tembilahan Lakukan Baksos Serta Bagikan Bansos
Tim Reaksi Cepat DKPP Inhil Evakuasi Seekor Buaya Muara di Halaman Warga