Dari Desa Terpencil Teluk Kiambang, Anak Guru Madrasah Raih Gelar Profesor
Warga Temukan Mayat Mengapung di Perairan Kateman, Ini Kata Polisi
Gotong Royong Buat Bubur Asyura Jadi Tradisi Masyarakat Janggus
INDRAGIRI HILIR, AYORIAU.CO Masyarakat Lorong Janggus, Kelurahan Teluk Pinang, Kecamatan Gaung Anak Serka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau masih melestarikan tradisi membuat dan berbagi bubur asyura pada 10 Muharam atau sering disebut Hari Asyura.
"Bubur asyura ini selalu ditunggu masyarakat. Meski tidak diumumkan, masyarakat sudah tahu dan pasti datang saat pembagian bubur asyura," kata Omong salah seorang masyarakat Lorong Janggus.
Tradisi memperingati Hari Asyura merujuk pada sejarah Islam. Banyak kejadian pada 10 Muharam, di antaranya hari penciptaan alam semesta, hari saat Nabi Nuh diselamatkan dari banjir bandang, hari saat Nabi Musa melintasi Laut Merah terbelah ketika dikejar tentara Fir`aun.
Hari Asyura juga saat Nabi Ibrahim selamat dari pembakaran oleh Raja Namrud, hari saat Nabi Yunus ke luar dari perut ikan dan kejadian penting lainnya.
Memasak bubur asyura sama seperti masak bubur biasanya. Hanya, bahan yang dicampur dalam membuat bubur asyura, biasanya dilengkapkan 41 jenis bahan dan rempah-rempah seperti sayur dan kacang-kacangan ditambah daging dan telur.
Dana membuat bubur asyura merupakan sumbangan dari para dermawan. Setelah masak, bubur asyura dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Sebagian disisakan untuk buka puasa bersama di masjid bagi warga yang melaksanakan puasa sunah di Hari Asyura.
Kamis pagi, pembuatan bubur asyura dilaksanakan di depan rumah Alwi (Ujang Wi) sebanyak 6 kawah (Kuali Besar).
Pembuatan bubur asyura menjadi momen yang menjadi perhatian. Bapak-bapak dan Ibu-ibu, bergotong royong memasak bubur menggunakan kawah atau kuali besar.
"Kita baca doa selamat dulu, dan setelah bubur masak semua baru kita bagi-bagikan ke warga," kata Alwi.
Ipeng, salah seorang warga lorong Janggus berharap tradisi ini tetap dilestarikan. Terlepas dari beragam pendapat tentang awal mula tradisi ini, dia menilai pembuatan dan pembagian bubur asyura memberikan banyak manfaat positif.
"Ini menjadi momen mempererat silaturahim dan kebersamaan. Masyarakat yang mendapatkan bubur juga senang karena bisa menikmati bubur dengan rasa khas dan hanya dibuat saat Hari Asyura," pungkasnya.

Berita Lainnya
Pimpin Rapat Evaluasi, Bupati HM Wardan Sebut Pembangunan Harus Tetap Jalan
Bupati Kabupaten Inhil, HM Wardan menyambut baik gelaran Festival Kuliner 2019
Wisata Religi, PJB PLTU Inhil Ziarah ke Makam Tuan Guru Sapat Abdurrahman Shiddiq
Bupati Berharap BLK Lahirkan SDM Berkualitas
Sekda Inhil: Perjuangan Kartini Patut Dijadikan Motivasi
Interaksi Dialogis Terjadi, Suasana Kekeluargaan Lebih diutamakan oleh Tim Paslon WARdan SU
Launching Program Migrasi Listrik Prabayar 100%. Bupati Inhil Sebut Akses Listrik Tuntas Di 2019
Paripurna Ke - III Masa Persidangan 1, DPRD Inhil Pertanyakan Sejumlah Ranperda Usulan Pemkab
Pjs Bupati Inhil Hadiri Syukuran Peresmian Masjid Besar Al-Falah di Sungai Guntung
Sekda Inhil Hadiri Sosialisasi Perpres Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Pejabat Sekretaris Daerah
Gelar Pelatihan Keterampilan, Pengurus IKWI Riau Hadirkan Praktisi Tata Boga
Longsor di Kuala Enok Inhil, Berikut Data dan Keterangan Polisi