Edarkan Sabu Wanita di Inhil Diamankan Polisi
Polres Inhil Ringkus 3 Orang Pengedar Narkoba, Satu Diantaranya IRT
Dikritik Tak Cerminkan Budaya Melayu, Kegiatan Color Fun Run Bupati Pelalawan Dapat Sorotan Tajam

AYORIAU.CO, PELALAWAN - Kegiatan "Color Fun Run" yang diadakan oleh Bupati Pelalawan pada Ahad (01/09/24) di Taman Kenangan, Jalan Lintas Timur Pangkalan Kerinci, menuai berbagai kritikan dari masyarakat. Meskipun acara ini bertujuan untuk hiburan, sejumlah pihak menilai bahwa kegiatan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya Melayu yang kental di daerah ini.
Salah satu kritik paling tajam datang dari Ketua Laskar Melayu Riau (LMR) Kabupaten Pelalawan, Sumriadi. Ia menyayangkan adanya unsur hiburan berupa musik yang dipandu oleh DJ, yang menurutnya tidak sejalan dengan khazanah budaya Melayu. "Kegiatan ini seharusnya mempertimbangkan konteks budaya setempat. Kehadiran DJ dengan musik yang mendorong peserta untuk berjoget bersama sangat tidak mencerminkan adat Melayu," ungkapnya.
Sumriadi juga mengingatkan bahwa keberadaan DJ dalam acara-acara publik telah dilarang di Pelalawan berdasarkan Warkah Amaran dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Nomor: 001/Warkah/LAMR.KP/V/2024. Ia menegaskan bahwa surat tersebut secara eksplisit meminta Pemerintah Daerah, aparat penegak hukum, tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk melarang kegiatan yang melibatkan DJ di Kabupaten Pelalawan.
"Pada poin keempat dari Warkah tersebut, LAMR Kabupaten Pelalawan menghimbau agar pemerintah daerah bersama jajaran aparat penegak hukum serta tokoh masyarakat ikut membantu melarang kegiatan Disc Jockey (DJ). Sedangkan pada poin kelima, pemangku adat, batin, penghulu, dan masyarakat adat juga diminta untuk mengawal dan menegakkan Warkah Amaran ini," jelas Sumriadi.
Lebih lanjut, Sumriadi menambahkan bahwa meskipun kegiatan seperti ini mungkin dianggap sah-sah saja dalam konteks hiburan, namun sangat disayangkan jika tidak memperhatikan tempat dan konsep acara. Ia menekankan bahwa joget berjamaah dengan warna-warni ala tradisi Holi India bukanlah bagian dari tradisi Indonesia, apalagi Melayu. "Yang lebih menyedihkan, acara ini diadakan tidak jauh dari halaman Masjid Raya Pangkalan Kerinci," ujarnya dengan nada prihatin.
Selain itu, sejumlah warga Pelalawan turut menyayangkan kebijakan pemerintah daerah yang kerap kali menghambur-hamburkan anggaran untuk kegiatan hiburan dan mendatangkan artis, sementara di sisi lain Pemkab mengakui adanya defisit anggaran, penundaan pembayaran, bahkan keterlambatan dalam pembayaran gaji dan TPP Pegawai. ***
Berita Lainnya
Kapolres Inhil Salurkan Sembako ke Pekerja di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Gelombang Dukungan Mengalir: Warga Tembilahan Sumbangkan Ruko untuk Posko Pemenangan FERMADANI dan BERMARWAH
Ciptakan Pemilu Damai, Polsek Kateman Gesa Cooling System
Pengurus SMSI Pusat Dipimpin Ketum Firdaus Gelar Audiensi dengan Mensos Saifullah Yusuf
Disaksikan PJ Bupati, Kapolsek Enok Sampaikan Pesan dari Kapolres Inhil untuk Masyarakat
Tindak Lanjuti Perintah Bupati, BPBD Inhil dan Pihak Kecamatan Keritang Turun Survey dan Data Dampak Banjir
PJU di Tembilahan Diduga Tidak Terawat, PUTR Inhil Enggan Komentar
Edy Indra Kesuma Bantu Masyarakat Dusun Kuala Muda Perbaiki Jembatan
Ipda Fauzan: Cooling Sistem Dimaksudkan Memberi Rasa Aman Untuk Masyarakat
Pemkab Inhil Terima Penghargaan Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Dari OMBUDSMAN RI
Jumat Curhat, Kapolres Inhil Pinta Pemilik Kos Jaga Ketentraman Warga
Dihadiri Gubri dan Ketum FSPTI, DPC FSPTI-KSPSI Rohil Taja Diklatsar dan Peningkatan SDM Bagi Anggota