Korban Nyawa Diladang Migas PT. PHR Bertambah Menjadi 13 Orang
PSI Inhil Hadiri Rapat Koordinasi Bersama DPW Riau
DPP Golkar Tetapkan Musda XI Golkar Riau Digelar 8 November di Pekanbaru
Kasus Stunting Tahun 2022-2024 di Desa Catur Karya Pelangiran Alami Fluktuasi
AYORIAU.CO, INHIL - Desa Catur Karya di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), menjadi salah satu fokus intervensi dalam upaya pencegahan stunting. Stunting, yang merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, telah menjadi perhatian serius pemerintah, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang krusial bagi pertumbuhan anak.
Berdasarkan data, prevalensi stunting di Desa Catur Karya menunjukkan fluktuasi. Pada tahun 2022, tercatat 3 kasus stunting yang kemudian menurun menjadi 1 kasus pada tahun 2023. Namun, di tahun 2024, angka ini kembali meningkat menjadi 2 kasus. Meskipun ada penurunan dari 2022 ke 2023, peningkatan di tahun berikutnya menunjukkan bahwa masih diperlukan langkah-langkah penanganan yang lebih intensif dan berkelanjutan.
?
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka stunting di Kecamatan Pelangiran. Beberapa program yang dilaksanakan antara lain sosialisasi ASI eksklusif, pendidikan gizi untuk ibu hamil, pendampingan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK), serta pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri di sekolah. Program inovatif seperti PENCETIN (Pelangiran Cegah Stunting) juga diluncurkan oleh Puskesmas Pelangiran sebagai bentuk upaya pencegahan.
Namun, masih ada sejumlah faktor determinan yang menjadi kendala dalam penanganan stunting, di antaranya akses terhadap air bersih, ketersediaan jamban, dan perilaku merokok orang tua di rumah. Selain itu, perilaku sebagian remaja putri yang belum teratur mengonsumsi TTD juga menjadi tantangan dalam upaya pencegahan stunting.
Kelompok yang paling berisiko terkena dampak stunting, seperti remaja putri, ibu hamil, bayi, dan anak di bawah dua tahun (baduta), harus terus menjadi fokus perhatian. Remaja putri, sebagai calon ibu di masa depan, perlu dipersiapkan dengan baik agar dapat melahirkan anak yang sehat dan terbebas dari risiko stunting. Pemberian ASI eksklusif dan gizi yang tepat untuk bayi juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan.
Pemerintah Kabupaten Inhil melalui Dinas Kesehatan Inhil terus mendorong adanya dukungan lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya penanganan stunting. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah desa, dunia usaha, dan masyarakat diperlukan agar angka stunting dapat terus ditekan dan menghasilkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. (Adv)

Berita Lainnya
Diskominfo Inhil Pastikan Hilangnya InPas di Google Play Store Tak Pengaruhi Layanan Informasi
UPT Puskesmas Simpang Gaung Laksanakan Posyandu Balita dan Berikan Obat Cacing
UPT Puskesmas Simpang Gaung Laksanakan Lokakarya Mini Bulanan dan Pertemuan ILP Posyandu serta Validasi & Evaluasi Data Lansia
Bupati Inhil HM WARDAN Lepas Peserta Jalan Santai Dalam Rangka HAORNAS Ke-40 Tahun 2023
Hadiri Mubes KKIH, HM Wardan: Siapapun Yang Terpilih Saya Minta Bisa Membawa Kebaikan, Baik Kemajuan Bagi Organisasi Maupun Kab Inhil
Dinkes Inhil Gelar Pertemuan Nakes dan Bahas Percepatan Penurunan Stunting
Pemkab Inhil Laksanakan Rapat Awal Persiapan Pelaksanaan Pawai Takbir Dan Sholat Idul Fitri 1444 H
Bupati Inhil HM WARDAN Sebut Idul Adha Momen Menggugah Kepedulian Sesama Muslim Dengan Ibadah Qurban Nya
Wabup Ikut Shalatkan Almarhumah Kepala UPTD CapilTempuling
Dikukuhkan Gubri, Bupati HM Wardan Pinta KKIH Pelihara Budaya Adat Melayu Riau
Gelar Malam Resepsi Kenegaraan Dirgahayu RI 78 Tahun 2023, Bupati HM WARDAN Ucap Syukur Dan Terimakasih Kepada Pejuang
Kadiskes Inhil Dampingi PJ Bupati Resmikan Gedung Baru Puskesmas Pelangiran