Abdul Wahid Tekankan Pentingnya Sinergi Pemprov Riau dan Dunia Usaha
BPBD Inhil Evakuasi Korban Laka Laut di Perairan Sungai Dusun
Kasus Stunting Tahun 2022-2024 di Desa Catur Karya Pelangiran Alami Fluktuasi

AYORIAU.CO, INHIL - Desa Catur Karya di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), menjadi salah satu fokus intervensi dalam upaya pencegahan stunting. Stunting, yang merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, telah menjadi perhatian serius pemerintah, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang krusial bagi pertumbuhan anak.
Berdasarkan data, prevalensi stunting di Desa Catur Karya menunjukkan fluktuasi. Pada tahun 2022, tercatat 3 kasus stunting yang kemudian menurun menjadi 1 kasus pada tahun 2023. Namun, di tahun 2024, angka ini kembali meningkat menjadi 2 kasus. Meskipun ada penurunan dari 2022 ke 2023, peningkatan di tahun berikutnya menunjukkan bahwa masih diperlukan langkah-langkah penanganan yang lebih intensif dan berkelanjutan.
?
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka stunting di Kecamatan Pelangiran. Beberapa program yang dilaksanakan antara lain sosialisasi ASI eksklusif, pendidikan gizi untuk ibu hamil, pendampingan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK), serta pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri di sekolah. Program inovatif seperti PENCETIN (Pelangiran Cegah Stunting) juga diluncurkan oleh Puskesmas Pelangiran sebagai bentuk upaya pencegahan.
Namun, masih ada sejumlah faktor determinan yang menjadi kendala dalam penanganan stunting, di antaranya akses terhadap air bersih, ketersediaan jamban, dan perilaku merokok orang tua di rumah. Selain itu, perilaku sebagian remaja putri yang belum teratur mengonsumsi TTD juga menjadi tantangan dalam upaya pencegahan stunting.
Kelompok yang paling berisiko terkena dampak stunting, seperti remaja putri, ibu hamil, bayi, dan anak di bawah dua tahun (baduta), harus terus menjadi fokus perhatian. Remaja putri, sebagai calon ibu di masa depan, perlu dipersiapkan dengan baik agar dapat melahirkan anak yang sehat dan terbebas dari risiko stunting. Pemberian ASI eksklusif dan gizi yang tepat untuk bayi juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan.
Pemerintah Kabupaten Inhil melalui Dinas Kesehatan Inhil terus mendorong adanya dukungan lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya penanganan stunting. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah desa, dunia usaha, dan masyarakat diperlukan agar angka stunting dapat terus ditekan dan menghasilkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. (Adv)
Berita Lainnya
Pemkab Inhil Laksanakan Rapat Pleno TPKAD Kabupaten Inhil 2025
Bupati Herman Hadiri Pemusnahan Barang Ilegal Hasil Penindakan Bea Cukai Tembilahan
UPT Puskesmas Sungai Piring Laksanakan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi pada Remaja
Dinkes Inhil Imbau Calon Pengantin Lakukan Pemeriksaan Kesehatan untuk Cegah Stunting
Analisis Data Pengukuran Stunting di Kecamatan Kempas
Serius Semarakkan HPN Tahun 2023 Tingkat Provinsi Riau Di Inhil, Bupati HM WARDAN Instruksikan Seluruh OPD Bergerak Cepat
Bunda Paud Inhil Hj. Zulaikhah Hadiri Malam Pembukaan Apresiasi Bunda Paud Tingkat Nasional Tahun 2023
Bupati Inhil Imbau Masyarakat Waspada Kebakaran Lahan dan Hutan
Bupati Inhil Hadiri Peralihan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah Di Masjid Agung Al-Huda
Wakil Bupati Inhil Yuliantini Hadiri Festival Sungai Indragiri (FSI): Meriahkan Tahun Baru Islam dengan Pompong Hias
Angka Stunting di Kecamatan Tembilahan Hulu Turun Jadi 36 Kasus
1 Bayi di Inhil Meninggal di Makamkan Standar Covid